
Ini adalah masa di mana Nabi juga mengalami luka di kepala, bahkan sempat roboh ke tanah terkena kerasnya lemparan batu, sehingga kepala beliau berdarah, giginya tanggal, dan mulut beliau berdarah sampai darahnya membasahi wajah manusia paling agung.
Pada saat terjatuh beliau di bantu oleh Ali bin Abi Thalib dan Talha bin Ubaidillah, dan darah yg mengalir di wajah beliau di usap dan di hisap oleh Malik bin Sinan (buku Ibnu Hisyam jilid 2).dan akhirnya pasukan muslim mendapat perintah untuk mundur sementara, bukan karena kalah.
Abu Ubaidah lah yg mencabut salah satu pergelangan besi yang bersarang di wajah Nabi hingga copot satu giginya, dan beliau juga mencabut besi yg satu lagi, sehingga gigi yg satu copot juga. Sejarah juga mencatat Abu Dujanah adalah yang berjasa melindungi Nabi dari serangan pedang, tombak dan panah musuh, sehingga badannya banyak terluka.
Juga ada Saad bin Abi Waqash yang selalu berdiri di sebelah Nabi untuk melancarkan serangan panah, dan Nabi sendiri yg menyodorkan anak panahnya seraya berkata lemparkan demi ayah dan ibuku.
Akhirnya Nabi dan pasukan berhasil menekan pasukan Quraisy yang mundur karena melihat Nabi dan kaum Muslimin berhasil mengumpulkan pasukan lagi, akhirnya kembali ke Madinah dengan kondisi tertekan, begitupula kaum quraisy mundur dalam kondisi banyak tokoh yg tewas...sampai Madinah tampak kecintaan kaum wanita kpd Rasululloh, yg di tanyakan bukan kabar keluarganya yang meninggal syahid, tapi keadaan Nabi, subhanaAlloh...SETIAP MUSIBAH SELAINMU ADALAH KECIL BELAKA...Allohu Akbar
Untuk menunjukkan kekuatan muslimin masih kuat, Nabi menyerukan pengejaran kaum musyrikin sampai 8 mil, yaitu sampai daerah yg bernama Hamra'ul Asad, dan bertahan di sana selama 3 hari, yaitu senen selasa dan rabu, dan kemudian kembali ke Madinah dg selamat, setelah mengejar kaum quraisy lari kembali ke Makah, strategi ini sungguh luar biasa yang akhirnya tersebr ke seluruh jazirah Arab, bahwa Nabi dan kaum Muslimin mengejar kaum Quraisy Mekah, dan mereka pulang ke Mekah tidak berani menghadapi kaum Muslimin, tambah terkenal bahwa kekuatan Muslimin semakin kuat, sehingga mereka tidak berani meremehkan kaum Muslimin.